MATERI JARINGAN TUMBUHAN

Materi jaringan tumbuhan
JARINGAN TUMBUHAN


Pengertian Jaringan Tumbuhan
Menurut teman-teman apasih pengertian dari Jaringan Tumbuhan itu?
Berikut adalah pengertian dari jaringan tumbuhan menurut para ahli, yuk kita simak!





1. Avivi (2004)

Jaringan Tumbuhan adalah sistem jaringan dasar mensistesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman, hal ini beberapa kolenkim dan sel sklerenkim.


2. Soerdikoesomo (2007)

Jaringan Tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan muda (Meristem) dan jaringan dewasa.

3. Nurhayati (2012)


Jaringan Tumbuhan adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai kemampuan totipotensial yang berbeda dengan jaringan hewan, jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan jika organisme tumbuhan ini dapat memperbanyak diri dengan negatif mengingat kemampuan tubuh tumbuhan terdiri dari sel-sel.




Gimana nih, ada yang bisa bikin kesimpulan gak? Mengenai pengertian jaringan tumbuhan diatas.

Kalo berdasarkan analisis scito sendiri sih, Jaringan Tumbuhan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki fungsi yang sama serta saling berhubungan satu sama lain untuk menjalankan fungsi tertentu pada tumbuhan.




Struktur Jaringan Tumbuhan


Nah setelah mengetahui pengertian jaringan tumbuhan selanjutnya marilah kita beralih pada struktur jaringan tumbuhan. Secara garis besar, jaringan pada tumbuhan disusun oleh jaringan meristem dan jaringan permanen. Untuk lebih lanjutnya, disini scito akan menguraikan pengertian serta pengetahuan umum seputar jaringan meristem dan jaringan permanen. 

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang memiliki sel yang aktif membelah dan biasanya terdapat pada jaringan muda. sehingga jaringan meristem memiliki sifat totipotensi, yaitu kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Jaringan ini juga memiliki ciri-ciri diantaranya :
  • Selnya aktif membelah
  • Terdapat pada jaringan muda
  • Bentuknya belum mengalami diferensiasi
  • Fungsinya belum mengalami spesialisasi
  • Selnya memiliki fungsi yang sama
  • Vakuolanya relatif kecil
  • Memiliki nukleus yang relatif besar
  • Banyak mengandung sitoplasma
  • Selnya berbentuk kubus
  • Selnya berdinding tipis
  • Dipenuhi dengan protoplasma
Berdasarkan letaknya, jaringan ini terbagi menjadi 3, yaitu :


a. Meristem Apikal

Meristem apikal merupakan jaringan meristem yang terdapat pada ujung-ujung bagian tumbuhan, diantaranya akar, batang, dan daun. Sehingga meristem apikal memungkinkan terjadinya pertumbuhan tinggi dan panjang (vertikal).


b. Meristem Interkalar

Meristem interkalar merupakan jaringan meristem yang terdapat pada pangkal atau ruas-ruas bagian tumbuhan. Sama seperti meristem apikal, meristem interkalar juga berfungsi untuk perpanjangan.


c. Meristem Lateral

Meristem Lateral merupakan jaringan meristem yang letaknya sejajar dengan lingkaran organ. Sehingga jaringan meristem ini memungkinkan pertumbuhan secara horizontal (kesamping) yang menyebabkan tumbuhan mengalami pelebaran pada batang.


Hasil gambar untuk gambar jaringan meristem"





Selanjutnya, berdasarkan sifat dasar asal selnya jaringan meristem dibagi menjadi 2, yaitu :




a. Meristem Primer

Meristem Primer adalah jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang dan ujung akar. Meristem yang terdapat diujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.


b. Meristem Sekunder 


Meristem Sekunder adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan membesar atau menyamping. contohnya adalah kambium. Kambium pada dikotil terbagi menjadi 2 yaitu kambium intravasikuler (vaskuler) dan kambium ekstravasikuler (intervasikuler). Kambium intravasikuler adalah kambium yang terletak diantara xilem dan floem. kambium intravasikuler yang tumbuh ke dalam membentuk xilem sedangkan yang tumbuh ke luar membentuk floem. Sedangkan kambium ekstravasikuler merupakan kambium yang terdapat diluar xilem dan floem. kambium ini menyebabkan tumbuhnya batang kayu atau disebut lingkaran tahun yang dipengaruhi oleh ada tidaknya air.


2. Jaringan Permanen
setelah kita mempelajari jaringan meristem, sekarang kita akan mempelajari jaringan permanen atau jaringan dewasa. Jaringan permanen adalah jaringan yang selnya sudah tidak aktif membelah dan biasanya terdapat pada jaringan dewasa. jaringan permanen memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Selnya tidak aktif membelah
  • Terdapat pada jaringan dewasa
  • Bentuknya sudah mengalami diferensiasi
  • Fungsinya sudah mengalami spesialisasi
  • Selnya memiliki fungsi yang berbeda-beda
  • Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
  • Memiliki vakuola yang berukuran besar
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan permanen terbagi atas 4 bagian, yaitu :



a. Epidermis
Hasil gambar untuk gambar jaringan epidermis"Epidermis adalah jaringan terluar pada tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung yang menutupi seluruh organ tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah :
  • Susunan selnya rapat
  • Berdinding sel tipis
  • Dilapisi kutikula (lapisan lilin)
  • Sel-selnya hidup
Epidermis mengalami modifikasi dengan membentuk derivat epidermis, yaitu :


    1. Stomata 
Stomata adalah derivat epidermis yang terletak pada daun yang berfungsi untuk respirasi atau pernafasan pada daun.


     2. Trikoma
Trikoma adalah derivat epidermis yang terletak pada akar yang berfungsi untuk menyerap air dan garam - garam air dalam tanah.


     3. Lentisel 
Lentisel adalah derivat epidermis yang terletak pada batang tumbuhan yang berfungsi  untuk membantu dalam proses perkembangan batang.


b. Parenkim 
Parenkim adalah jaringan dasar pada tumbuhan yang mengisi sebagian besar tumbuhan yang berfungsi mengisi biomassa,menjalankan berbagai fungsi fisiologi, dan menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan.

Ciri - ciri jaringan parenkim adalah :
  • Terdiri dari sel-sel hidup.
  • Terletak pada bagian dasar sel.
  • Memiliki banyak vakuola.
  • Mempunyai banyak rongga sehingga susunan sel nya rapat.
  • Dinding selnya tidak mengandung lignin.
  • Terdapat ruang antarsel.
Jenis - jenis yang terdapat pada jaringan parenkim :

     1. Klorenkim
Klorenkim adalah jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan klorofil.

     2. Aerenkim
Aerenkim adalah jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan udara.

     3. Penimbun
Penimbun adalah jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

     4 .Penyimpan air 
Penyimpan air adalah jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyimpan air.

c. Jaringan Penyokong 
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
Ciri - ciri jaringan penyokong adalah : 
  • Dinding selnya tebal.
  • Tersusun atas sel-sel yang sudah mati.
  • Dinding selnya yang tidak elastis tetapi kuat.
Jenis - jenis jaringan penyokong adalah : 
1. Kolenkim
Kolenkim adalah penyokong jaringan tumbuhan yang masih muda.
    Ciri - ciri kolenkim adalah :
    • Dinding selnya tipis.
    • Tersusun dari selusosa.
    • Protoplasma masih aktif.
    • Penebalan dinding yang tidak merata.
    2. Sklerenkim
    Sklerenkim adalah penyokong jaringan tumbuhan yang sudah dewasa.
    Ciri - ciri sklerenkim :
    • Dinding selnya tebal.
    • Tersusun dari lignin.
    • Protoplasma sudah tidak akltif.
    • Penebalan dinding merata.
    d. Jaringan Pengangkut
    Jaringan Pengangkut merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengalirkan atau mendistribusikan zat kimia untuk memberi nutrisi pada tumbuhan.





    1. Xilem

    Xilem atau pembuluh kayu merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan hara mineral dari dalam tanah.
    Xilem tersusun dari:

    a. Trakea
    Trakea terbentuk dari sel-sel silinder yang mati. Pada ujung selnya akan bersatu membentuk sebuah tabung berpori-pori yang berguna sebagai penghantar air. Ukuran sel trakea lebih besar namun memiliki penebalan yang lebih tipis dari pada trakeid. Penebalan ini akibat adanya zat lignin.

    b. Trakeid
    Trakeid berfungsi sebagai penopang dan penghantar air. Trakeid tersusun atas sel-sel yang berbentuk lancip dan panjang, dinding selnya terdapat lubang-lubang atau pori-pori yang berguna untuk meneruskan air dan mineral ke sel yang ada disekitarnya, dinding selnya memiliki lapisan yang lebih tebal daripada trakea.

    c. Parenkim xilem
    Sel-sel parenkim yang terdapat pada xilem memiliki vakuola yang berukuran besar yang berfungsi sebagai penyimpanan cadangan bahan makanan,getah. Pada umumnya terdiri dari sel-sel yang masih hidup.

    d. Serabut xilem
    Serabut xilem tersusun atas sel-sel panjang dengan ujung yang runcing. Pada dinding selnya juga mengandung lignin dengan pori-pori yang lebih sempit dibandingkan dengan trakeid.


    Ciri-ciri xilem

    • Sel penyusun telah mati
    • Dinding sel tebal
    • Mengandung lignin
    • Tersusun dari berbagai macam sel
    2. Floem
    Floem atau pembuluh tapis adalah jaringan pengangkut untuk mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
    Floem tersusun dari:

    a. Sel tapis
    Sel tapis memiliki bentuk seperti tabung yang pada bagian ujungnya saling bertemu sehingga membentuk sebuah saluran. Sel ini berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman.

    b. Sel pengiring
    Sel pengiring merupakan sel-sel yang terdapat di seluruh tubuh floem. Sel ini berfungsi untuk menyediakan bahan makanan ke sel-sel yang masih hidup.

    c. Parenkim floem
    Parenkim floem berfungsi untuk memisahkan antara floem yang satu dengan floem yang lain dan juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

    d. Penyokong floem
    serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat atau menopang pembuluh floem.

    Ciri-ciri floem
    • Terdiri dari sel hidup dan mati
    • Selnya hidup tak berinti
    • Dinding berlignin padat
    Contoh Praktikum Jaringan Tumbuhan

    I. Judul Praktikum

    Mengidentifikasi jaringan pada tumbuhan Rhoeo discolor dan Tumbuhan Herba

    II. Tujuan Praktikum
    1. Mengetahui bagian-bagian jaringan tumbuhan
    2. Mengetahui fungsi bagian-bagian jaringan tumbuhan
    3. Membedakan bagian-bagian jaringan tumbuhan
    4. Mengetahui perbedaan sayatan melintang dan membujur pada tumbuhan
    III. Alat dan bahan 

    3.1 Alat
    1. Mikroskop
    2. Silet/cutter
    3. Pipet tetes
    4. Preparat
    5. Cover glass
    6. Gelas ukur
    3.2 Bahan
    1. Rhoeo discolor
    2.  Tumbuhan Herba
    3. Air
    IV. Cara kerja 
    1. Siapkan Rhoeo discolor dan Tumbuhan herba. 
    2. Lalu lakukan sayatan membujur pada Rhoeo discolor dan sayatan melintang pada tumbuhan herba dengan menggunakan silet/cutter.
    3. Setelah didapatkan sayatan paling tipis, siapkan kaca preparat lalu letakkan kedua sayatan diatas kaca preparat yang berbeda.
    4. Teteskan sedikit air menggunakan pipet pada kedua preparat tersebut.
    5. Tutup menggunakan cover glass.
    6. Setelah selesai, ambil mikroskop lalu simpan preparat ke meja preparat mikroskop satu persatu.
    7. Lihat dan amati bagian-bagian jaringan tumbuhan menggunakan mikroskop, lalu foto dan tentukan bagian-bagiannya.
      V. Hasil pengamatan

    5.1 Tabel pengamatan
    No
    Nama tumbuhan
    Foto praktikum
    Jaringan yang terlihat
    1.
     Rhodeo discolor


    • Epidermis
    • Stomata 

    2.
     Tumbuhan Herba


    • Epidermis
    • Berkas pembuluh angkut
    • Parenkim


    5.2 Pembahasan
    Rhodeo discolor :
     Pada preparat membujur daun Rhodeo discolor terlihat bagian jaringan epidermis yang berwarna ungu dengan susunan yang rapat berbentuk heksagonal. Bagian ini berfungsi untuk melindungi bagian-bagian tumbuhan yang terdapat dibawah epidermis. Kemudian, terlihat pula derivat epidermis berupa stomata yang berbentuk silindiris berwarna hijau yang berfungsi sebagai tempat respirasi pada daun. 
    Tumbuhan Herba :
    Pada preparat melintang batang tumbuhan herba terdapat epidermis serta terlihat banyak pembuluh angkut yang tersebar namun tidak terlihat jelas karena perbesarannya kurang mendetail. Terlihat pula jaringan parenkim atau jaringan dasar yang mengisi kekosongan ruang dalam tumbuhan herba tersebut.

    VI. Kesimpulan 

    Dari hasil praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa jaringan tumbuhan memiliki bentuk, ciri serta fungsi yang beragam. sehingga dapat membantu tumbuhan untuk melaksanakan fotosintesis dan tugas lainnya.

    Jangan lupa tonton video kami di youtube!










    Komentar